ANALISIS RISIKO PENYAKIT DAN KECELAKAAN KERJA MENGGUNAKAN MODEL UPAYA KESEHATAN KERJA DI INDUSTRI BATIK RUMAHAN

Ratna Lestari1* Agus Warseno2
(1) 
(2) 
(*) Corresponding Author

Abstract

Batik merupakan warisan dunia yang saat ini mengalami perkembangan pesat baik pada industri kecil, menengah bahkan skala besar. Di sisi lain industri batik rumahan dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi pekerjanya yang disebabkan proses produksi dan lingkungan fisik rumah. Penting untuk dilakukan analisis lebih lanjut mengenai beberapa faktor risiko penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja yang dapat terjadi pada pengrajin batik. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional deskriptif dengan pendekatan analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh industri batik yang pekerjanya bekerja di lokasi industri batik Bantul. Hasil diperoleh sebanyak 76% pengrajin batik berjenis kelamin perempuan, 98% responden berusia ≥ 45  tahun, sebanyak 81% responden memiliki masa kerja ≥ 10 tahun dan bidang pekerjaan yang terbanyak adalah membatik cap. Kondisi lingkungan dan aktifitas dalam industri batik yang memiliki risiko menimbulkan penyakit dan kecelakaan akibat kerja antara lain lingkungan kerja yang berdebu, membatik dengan canting maupun cap menggunakan lilin panas dengan posisi duduk dan berdiri, mewarnai dengan bahan kimia, dan merebus kain batik untuk pelorodan lilin. Maka dapat disimpulkan risiko penyakit akibat kerja pada pengrajin batik antara lain gangguan pernafasan, gangguan muskuloskeletal, kelelahan pada otot mata dan iritasi kulit, sedangan risiko kecelakaan kerjanya adalah luka bakar. Disarankan kepada pekerja agar lebih mewaspadai risiko PAK dan KK sebagai dampak konsekuensi pekerjaan dan lingkungan kerja sehingga kesehatan dan keselamatan perorangan dapat tercapai.

 

 

Kata kunci : penyakit akibat kerja, kecelakaan kerja, pekerja batik, pengkajian model UKK

Keywords


penyakit akibat kerja, kecelakaan kerja; pekerja batik; pengkajian model UKK

Full Text:

PDF

References


Berita Daerah. (2018). Industri Batik di Bantul Serap 2.056 Tenaga Kerja. Diperoleh dari: http://beritadaerah.co.id/2014/09/15/industri-batik-di-bantul-serap-2-056-tenaga-kerja/ diakses 1 Mei 2018

Anas, B. Indonesia Indah “Batikâ€. Jakarta: Yayasan Harapan Kita/BP 3 TMII; 2006.

Suheryanto, D. Penggunaan Natrium Silikat pada Proses Pelorodan Batik Terhadap Pelepasan Lilin dan Kekuatan Tarik LilinBalai Besar Kerajinan dan Batik., Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan†Pengembangan Teknologi Kimia untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia. 2012. Program Studi Teknik Kimia UPN Veteran Yogyakarta, Yogyakarta, 71.

Sari & Riana. Dampak Pajanan Zat pada Proses Pewarnaan Pembuatan Batik terhadap Kelainan Klinis Pekerja Industri Batik. Jurnal Respir Indo. 2014; Vol. 34 No. 2 April.

Dharma, K.K. Metodologi Penelitian Keperawatan; Panduan Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian. Jakarta: Trans Info Media; 2011.

Noer, R.H., & Martiana, T. Hubungan karakteristik dan perilaku pekerja dengan gejala Ispa di Pabrik Asam Fosfat Dept. Produksi III PT.Petrokimia gresik. The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health. 2013; Vol. 2, No. 2 Jul-Des 2013: 130–136.

Ruivos, Viana P, Martins C, Baeta C. Effects of aging on lung function. A comparison of lung function in healthy adults and the elderly. NCBI Journal. Jul-Aug;15(4):629-53 2009

Suma’mur. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). Jakarta: CV Sagung Seto; 2009.

Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja DIY. Modul Pelatihan Hiperkes dan Keselamatan Kerja bagi Paramedis Perusahaan. Yogyakarta: Hiperkes; 2017.

Yasobant, S & Rajkumar, P. Work-related musculoskeletal disorders among health care professionals: A cross-sectional assessment of risk factors in a tertiary hospital, India. Indian J Occup Environ Med. 2014; Volume 18(2); May-Aug 2014.

Savitri, I.W., Hardian., Sumekar, T.A. Hubungan Antara Aktivitas Membatik dengan Gangguan Muskuloskeletal Pada Pengrajin Batik Tulis. Jurnal Media Medika Muda. 2015; Volume 4, Nomor 4, Oktober 2015.

Hartati, D. Risiko pemajanan debu kapas terhadap bisinosis pada pekerja industri pengolah kapas industri informal di UD Tuyaman, Desa Sidomukti, Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal tahun 2013. Skripsi. Fakultas Kesehatan. Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

Sofiati, Sitorus, R.J., & Purba, I.G. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kelelahan mata pada pengrajin batik di Sanggar Batik Melati Putih Jambi. Jurnal Ilmu Kesehatan masyarakat. 2011; Volume 2 nomor 03 November 2011.

Utami, A.R.T., Suwondo, A., & Jayanti, S. Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kelelahan Mata Pada Pekerja Home Industry Batik Tulis Lasem. Jurnal Kesehatan Masyarakat (E-Journal). 2018; Volume 6, Nomor 5, Oktober 2018 (Issn: 2356-3346).

Mohanta, M.K., Saha, A.K., & Hasan, M.A. Prevalence and determination of occupational diseases of leather tannery workers. Univ. j. zool. Rajshahi. 2012; Vol. 31, 2012 pp. 79-82 ISSN 1023-6104 http://journals.sfu.ca/bd/index.php/UJZRU

Satuti. (2003). Proporsi Dermatosis Serta Gambaran Faktor - Faktor yang Berkaitan pada Pekerja Industri Batik (studi deskriptif di industri batik kota surakarta). Skripsi. Tidak dipublikasikan.

Rahayu, T. (2012). Penatalaksanaan Luka Bakar. Jurnal Profesi. 2012; Vol 8 Februari 2012.

Fitriana, R. Kecelakaan Kerja: Dalam 5 Tahun Klaim Tanggungan Jamsostek Naik 200%. Diunduh dari www.bisnis.com/articles/kecelakaan-kerja-dalam-5-tahun klaim tanggunganjamsostek-naik-200-percent, diakses pada 25 Oktober 2018.

Stanhope, M.K., & Lancaster, B.J. Public health nursing population- centered health care in the community. 9th ed.. St. Louis missouri: mosby-elsevier. 2016




DOI: https://doi.org/10.52822/jwk.v3i2.78

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




___________________________________________________________________
Jurnal Wacana Kesehatan
ISSN 2088-5776 (print) | 2541-6251 (online)
Managed by: Research and Community Service Institute
Published by: Akademi Keperawatan Dharma Wacana Metro
W: https://www.jurnal.akperdharmawacana.ac.id/
E: lppmakdw@gmail.com

 This work is licensed Under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Creative Commons License